gejala gerd

Penyakit Asam Lambung

Penyakit Asam Lambung

Totnescatscafe – Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan. Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri pada ulu hati, heartburn, serta berbagai gejala lainnya pada area dada bagian bawah dan perut.

Orang yang mengidap penyakit ini biasanya mengalami refluks asam yang ringan paling tidak dua kali seminggu, serta gangguan yang parah paling tidak sekali dalam seminggu. Oleh karena itu, pengidap penyakit ini perlu mengetahui cara untuk meredam gejala, misalnya dengan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan.

Penyebab Penyakit Asam Lambung

Saat menelan, pita otot melingkar di bagian bawah kerongkongan yang disebut juga dengan sfingter esofagus bagian bawah akan rileks. Hal ini untuk memungkinkan makanan dan cairan mengalir ke perut, setelahnya sfingter akan menutup kembali.

Saat bagian ini mengendur karena gangguan atau melemah, asam lambung dapat mengalir kembali ke kerongkongan yang menimbulkan iritasi dan radang.

Baca juga : Ini 4 Jawaban Munculnya Benjolan di Ketiak

Salah satu penyebab yang paling umum dari penyakit asam lambung adalah hernia hiatus. Masalah ini terjadi ketika bagian atas perut dan sfingter bergerak di atas diafragma, yaitu otot yang memisahkan perut dari dada.

Biasanya, diafragma membantu untuk menjaga asam di perut. Namun karena gangguan ini, asam dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala dari penyakit ini.

Faktor Risiko Penyakit Asam Lambung

Penyakit asam lambung dapat memengaruhi semua orang di segala usia, terkadang terjadi tanpa alasan yang pasti. Umumnya, hal ini terjadi karena faktor gaya hidup, tetapi bisa juga karena beberapa penyebab yang sulit untuk dicegah.

Salah satu penyebab yang tidak dapat dicegah adalah hernia hiatus, yaitu bagian atas lambung yang masuk ke rongga dada.

Faktor risiko lainnya yang dapat menyebabkan gangguan ini, antara lain:

  • Obesitas.
  • Sedang hamil, karena ada terlalu banyak tekanan pada perut.
  • Berusia lanjut.
  • Mengalami gastroparesis, yakni kondisi melemahnya otot dinding lambung sehingga pengosongan lambung melambat.
  • Mengidap scleroderma, yaitu penyakit yang menyerang jaringan ikat.
  • Jenis makanan tertentu, misalnya, susu, makanan pedas atau gorengan, dan kebiasaan makan yang salah.
  • Obat-obatan tertentu, seperti obat asma, tekanan darah tinggi dan alergi, serta obat penghilang rasa sakit, obat penenang dan antidepresan.

Penyakit asam lambung juga bisa menyerang bayi, biasanya terjadi karena otot LES (lower esophageal sphincter) masih dalam tahap pertumbuhan.

Gejala asam lambung naik pada bayi, yaitu gumoh atau sendawa setelah menyusu atau makan. Penting untuk mewaspadainya jika gejala tak kunjung hilang setelah anak menginjak usia satu tahun.

Gejala Penyakit Asam Lambung

Penyakit asam lambung dapat menyebabkan rasa terbakar yang tidak nyaman di dada bahkan menjalar ke leher yang disebut juga dengan mulas. Hal ini dapat menjadi lebih buruk saat berbaring atau membungkuk. Saat penyakit ini kambuh, gejala yang dirasakan dapat berlangsung dalam beberapa jam dan terasa lebih buruk setelah makan.

Saat ini terjadi, kamu juga dapat mengalami perasaan asam atau pahit di bagian belakang mulut dan bahkan memuntahkan makanan atau cairan dari perut. Selain itu, GERD juga dapat menyebabkan kesulitan untuk menelan.

Terkadang, penyakit ini dapat mengakibatkan gejala masalah pernapasan, seperti batuk kronis atau asma. Beberapa gejala lainnya yang dapat terjadi, yaitu:

  • Batuk kering secara terus-menerus di malam hari.
  • Sakit pada bagian dada.
  • Adanya bau tidak sedap pada napas.
  • Gigi menjadi rusak.

Bayi dan anak-anak dapat mengalami gejala penyakit asam lambung yang serupa, serta:

  • Muntah kecil yang sering.
  • Menangis berlebihan, tidak mau makan (pada bayi).
  • Kesulitan pernapasan.
  • Tenggorokan serak.
  • Tersedak saat tidur yang dapat membangunkan anak.
  • Bau mulut.
  • Kesulitan tidur setelah makan, terutama pada bayi.

Umumnya, penyakit asam lambung dengan kadar yang ringan hanya akan terjadi satu atau dua kali dalam sebulan dengan tidak memerlukan penanganan medis khusus.

Gejala tersebut dapat diatasi dengan cara mengubah pola makan serta membeli obat di apotik. Namun, jika gejala menjadi lebih parah, disarankan untuk langsung temui dokter untuk penanganannya.

Diagnosis Penyakit Asam Lambung

Untuk mendiagnosis penyakit asam lambung, terdapat beberapa langkah yang akan dilakukan oleh dokter. Gejala asam lambung naik atau refluks asam lambung ini dianggap sebuah penyakit jika gejalanya bisa muncul paling tidak hingga dua kali dalam kurun waktu satu pekan.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa langkah diagnosis lainnya. Pemeriksaan lanjutan yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Elektrokardiogram (EKG). Pemeriksaan ini ditujukan untuk melihat apakah ada penyakit jantung koroner atau serangan jantung. Kedua penyakit ini menimbulkan gejala yang mirip dengan GERD, yaitu nyeri dada.
  • Gastroskopi. Pemeriksaan ini memanfaatkan alat khusus seperti selang berkamera, untuk mendeteksi peradangan pada esofagus atau kerongkongan (esofagitis) akibat asam lambung naik. Melalui pemeriksaan ini, sampel jaringan dari esofagus akan diambil dan diperiksa di bawah mikroskop (biopsi esofagus).
  • Manometri Esofagus. Tes ini dilakukan untuk memeriksa irama gerakan otot saat pengidapnya tengah menelan serta mengukur kekuatan otot kerongkongan.
  • Foto Rontgen. Pemeriksaan ini atau foto rontgen saluran pencernaan bagian atas (foto Rontgen OMD) dilakukan untuk melihat rongga saluran pencernaan atas dan lapisannya. Jika ada peradangan atau penyempitan kerongkongan, maka akan tampak hasilnya pada hasil pemeriksaan.
  • Pengukuran Tingkat Keasaman (pH) Kerongkongan. Tes ini dilakukan dengan memasukkan selang atau kateter ke dalam kerongkongan. Selang ini terhubung ke komputer untuk mengukur tingkat keasaman kerongkongan saat pengidapnya tengah melakukan aktivitas sehari-hari.

Pengobatan Penyakit Asam Lambung

Ada berbagai macam cara untuk mengobati asam lambung, seperti penanganan oleh diri sendiri dan menggunakan obat khusus penyakit asam lambung. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala penyakit asam lambung:

  • Makan dengan porsi yang kecil, tetapi sering.
  • Berhenti merokok.
  • Hindari cokelat, tomat, serta makanan berlemak dan pedas
  • Turunkan berat badan, jika memang diperlukan.
  • Tidur menggunakan bantal yang lebih tinggi.

Jika masih tidak ada perubahan pada kesehatan dalam waktu beberapa minggu, dokter mungkin saja merekomendasikan obat resep atau operasi. Nah, beberapa metode ini juga dapat dilakukan jika gangguan yang terjadi sudah parah, antara lain:

  • Obat Pengurang Produksi Asam 

Salah satu obat penyakit asam lambung yang berguna untuk mengurangi produksi asam di tubuh dikenal sebagai penghambat reseptor H-2. Obat ini dapat memberikan perasaan lega lebih lama dan dapat menurunkan produksi asam dari perut selama 12 jam.

  • Obat Penghambat Produksi Asam

Obat penyakit asam lambung ini dapat menghalangi produksi asam dan menyembuhkan kerongkongan. Obat ini disebut sebagai penghambat pompa proton, jenis obat yang lebih kuat dibandingkan penghambat reseptor H-2. Metode pilihan ini juga dapat memberikan waktu bagi jaringan esofagus yang rusak untuk sembuh.

Komplikasi Penyakit Asam Lambung

Tanpa pengobatan, penyakit asam lambung dapat menyebabkan komplikasi serius dalam jangka panjang, termasuk juga peningkatan risiko kanker. Paparan asam lambung pada bagian kerongkongan secara terus-menerus dapat menimbulkan beberapa komplikasi, antara lain:

  • Esofagitis: Lapisan esofagus mengalami peradangan, menyebabkan iritasi, perdarahan, hingga ulserasi pada beberapa kasus.
  • Striktur: Adanya kerusakan yang disebabkan oleh asam lambung sehingga membentuk bekas luka yang mengakibatkan kesulitan untuk menelan, karena makanan dapat tersangkut saat melewati kerongkongan.
  • Esofagus Barrett: Gangguan yang menyebabkan paparan berulang karena asam lambung yang menyebabkan perubahan pada sel dan jaringan lapisan esofagus. Hal ini bisa berkembang menjadi sel kanker.

Pencegahan Penyakit Asam Lambung

Salah satu cara yang paling ampuh untuk mengobati penyakit asam lambung adalah dengan menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu gejalanya.

Beberapa metode lainnya yang dapat dilakukan sebagai pencegahan, antara lain:

  • Makan dengan porsi yang lebih kecil, tetapi lebih sering dan ubah jenis makanan yang dikonsumsi.
  • Berhenti merokok.
  • Tidur dengan menggunakan alas kepala yang lebih tinggi dari badan.
  • Makan paling tidak 2–3 jam sebelum tidur.
  • Cobalah untuk tidur di kursi saat tidur siang.
  • Saat alami obesitas, ada baiknya kurangi berat badan dengan berolahraga dan mengatur pola makan.
  • Hindari makanan berlemak dan asam.
  • Batasi asupan cokelat.
  • Jauhi makanan pedas.
  • Kurangi minuman berkarbonasi.