
Totnescatcafe – Radang amandel (tonsilitis) adalah penyakit yang ditandai dengan pembengkakan pada amandel. Tonsilitis biasanya disebabkan oleh infeksi dari bakteri atau virus. Mengatasi penyakit ini tidak selalu harus melalui operasi pengangkatan amandel. Masih ada sejumlah cara baik melalui obat medis maupun secara alami yang bisa dicoba untuk mengobati peradangan pada amandel.
Tonsilitis terjadi ketika virus atau bakteri menyebabkan infeksi dan peradangan pada amandel. Apabila radang amandel yang Anda alami berlangsung lebih dari 2 minggu dan terjadi berulang kali, maka dapat dikatakan bahwa Anda menderita tonsilitis kronis.
Baca juga : Jenis Penyakit Kronis
Jika radang amandel disebabkan oleh virus, dokter hanya akan menganjurkan pasien untuk melakukan perawatan mandiri di rumah. Umumnya, kondisi pasien akan mulai membaik dengan sendirinya di hari ke-7 hingga ke-10.
Penyebab dan Gejala Tonsilitis Kronis
Pada tonsilitis kronis, infeksi atau peradangan berlangsung lama dan bisa berulang atau kambuh. Seiring waktu, peradangan akan menyebabkan terbentuknya batu amandel yang berisi bakteri dan berbau busuk.
Infeksi berulang ini umumnya disebabkan oleh sejumlah faktor, yaitu:
- Kebiasaan merokok
- Faktor cuaca
- Pengobatan radang amandel akut yang tidak tuntas
- Kebersihan mulut yang kurang terjaga
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Paparan radiasi
Obat Medis Tonsilitis
1. Antibiotik
Untuk meresepkan obat amandel yang tepat, dokter perlu memastikan terlebih dahulu penyebab dari radang amandel yang Anda alami.
Bila radang amandel disebabkan oleh infeksi bakteri, maka jenis obat yang diperlukan adalah antibiotik. Jenis antibiotik yang paling sering digunakan sebagai obat radang amandel adalah penisilin.
Antibiotik perlu dikonsumsi selama 10 hari, tapi jika Anda menunjukkan tanda-tanda alergi, dokter dapat memberikan jenis antibiotik untuk radang tenggorokan lainnya sebagai alternatif.
Antibiotik harus dikonsumsi hingga habis untuk mencegah resistensi bakteri dan komplikasi. Salah satu jenis komplikasi yang dapat terjadi akibat konsumsi antibiotik yang keliru adalah penyakit demam rematik.
Penyakit ini menyebabkan peradangan pada hati, sistem saraf, sendi, dan kulit akibat infeksi bakteri.
2. Ibuprofen dan paracetamol
Anda tidak perlu mengonsumsi antibiotik bila radang amandel disebabkan oleh virus. Untuk meringankan rasa sakit yang muncul akibat amandel bengkak, Anda bisa minum obat pereda nyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen.
Tak hanya meredakan nyeri, ibuprofen merupakan obat golongan NSAID yang juga berfungsi sebagai antiradang. Kedua jenis obat ini bisa didapatkan langsung dengan atau tanpa resep dokter.
Namun, jika Anda ingin membeli obat amandel di apotek tanpa resep dokter pastikan bahwa Anda mengetahui betul manfaat dan efek samping obat.
Paracetamol ditujukan untuk menghilangkan rasa sakit ringan atau sedang dan meredakan demam. Obat ini cenderung aman diminum oleh anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Paracetamol biasanya tidak akan menimbulkan efek samping apa pun jika diminum sesuai aturan. Efek pereda nyeri dari ibuprofen lebih kuat dibandingkan paracetamol. Ibuprofen bekerja mengurangi hormon penyebab rasa sakit dan pembengkakan di tubuh.
Oleh karena itu, obat ini tidak disarankan diminum oleh ibu hamil dan menyusui yang mengalami radang amandel. Terkecuali jika dokter yang meresepkannya. Selain paracetamol dan ibuprofen, aspirin juga umum digunakan untuk mengatasi nyeri.
Akan tetapi, aspirin tidak boleh diberikan pada anak-anak karena dapat mengakibatkan sindrom Reye (pembengkakan pada otak).
Perawatan Mandiri Untuk Menyembuhkan Tonsilitis
Beberapa perawatan mandiri yang dapat dilakukan meliputi:
- Beristirahat yang cukup
- Minum air putih yang cukup untuk menjaga tenggorokan tetap lembap dan mencegah dehidrasi
- Mengonsumsi minuman pereda sakit tenggorokan, seperti teh atau air hangat yang dicampur madu
- Mengonsumsi permen pelega tenggorokan
- Mengunakan alat pelembap udara agar terhindar dari udara kering yang dapat memperburuk iritasi pada tenggorokan
- Menghindari paparan asap rokok
- Meredakan demam dan nyeri dengan mengonsumsi paracetamol, tetapi dengan terlebih dahulu mengonsultasikannya dengan dokter